Selasa, 22 Januari 2013

money can buy us happiness..

         Jika anda bertemu orang yang bertanya seperti ini "menurutmu yang benar itu uang bisa beli kebahagiannya gak?" apa yang harus kalian jawab? ya itu sih terserah aja, urusan kalian bukan urusan gue. Tapi, kalo misalkan gue yang ditanya, kalian tau apa yang gue bakal jawab? Gue akan jawab "Gue setuju dengan dua-duanya." habis perkara..

         Ayo ulas kenapa harus jawabannya seperti itu? Dimulai dari uang bisa membeli kebahagiaan, contoh : ada orang yang sedih karena nggak bisa nonton konser sang idola, tiba-tiba orang itu di beri uang sama siapalah terserah, sesuai khayalan kalian, seneng nggak itu orang? SENENG BANGET. Dengan uang kita bisa beli apapun yang kita mau sesuai keinginan dan kecukupan, walaupun nggak semua orang beruntung seperti itu. Kita bisa beli ice cream, bisa beli mobil, beli motor, tiket konser, alat elektronik, makanan, cemilan, minuman, dll. Ya, kalian setuju, dengan uang yang banyak, kita dapat memuaskan keinginan kita, apa pun itu. Sekali lagi, bagi orang yang 'beruntung'.

         Ulasan tentang uang nggak bisa membeli kebahagiaan. Gue sedikit lebih percaya sama perkara yang ini. Misalkan uang bisa membeli kebahagiaan itu 35% gue akan bilang kalo uang nggak bisa beli kebahagiaan kita 65% :] mengapa demikian?

          Ditilik dari sudut pandang gue, misalkan seseorang kehilangan orang yang paling dicintainya didunia ini, mereka sedih, terpukul, dan masih banyak suasana hati buruk lainnya, mereka bisa membeli sesuatu untuk menenangkan, tapi bukan artinya kita langsung bahagia bukan? Seseorang yang kehilangan pasti tidak akan pernah kehilangan ingatan tentang orang yang 'hilang' tersebut, bagaimana pun cara menghilangnya. Yang bisa membuatnya bahagia yaitu saat kesedihan mereka hilang ditelan waktu, mereka bisa hidup karena terbiasa, pernah dengar pepatah 'kita bisa karena biasa'. Kita terbiasa hidup tanpanya dan...life goes on.

           Masih belum percaya? lihat contoh lain, seorang anak yang di bully misalnya, dia bisa saja membayar teman-temannya agar tidak membully dia dan jadi temannya, hanya saja hidup dengan dikelilingi orang-orang dengan senyum palsu itu menyedihkan, mereka bersikap baik, dan menyenangkan walaupun si anak tau, sejujurnya tak ada teman yang mau berteman dengannya, sedih bukan? Uang tidak dapat membahagiakannua, hanya bisa menyembunyikan permasalahannya.

            Tetap nggak percaya? Contoh terakhir, seseorang merasa menderita di keluarganya, dia bisa membeli tiket pesawat, pergi jauh, membuat dirinya bahagia, jauh dari keluarganya yang mungkin banyak masalah. Perasaan ini bersifat sementara, dia bukan bahagia tapi dia teralihkan dari masalah. Tapi, saat malam datang, waktunya untuk tidur, dia tanpa sengaja akan ingat tentang keluarganya. Waktu tidur pun terganggu, pagi datang, kembali lupa akan masalahnya, malam datang lagi, teringat lagi, dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar