Selasa, 14 April 2020

Bersyukur tiap harinya ...

Perjalanan hidup setiap orang pastilah berbeda karena proses pencarian jati diri tak akan pernah sama. Pengalaman hidup serta ujian setiap pribadi menghadapkannya pada pilihan yang berlainan pula. Setiap hari seolah kita dipertemukan pada persimpangan, dipertanyakan apakah mau menjadi pribadi yang lebih baik atau merasa sudah cukup puas dengan kondisi yang ada saat ini. Gue bisa berkata begini sebab gue mengalami sendiri transformasi pencarian identitas diri tersebut. Via 5 tahun lalu dengan via yang sekaranglah sangat berbeda . Dulu gue tidak tahu apa yang gue inginkan , mau ke mana arah ini gue langkahi dan hingga suatu ketika gue menyadari bahwa dalam diri ini terdapat luka batin dari masa kecil yang harus disembuhkan. Sejak itu, kian hari gue semakin menyadari betapa gue harus terus belajar dan berlatih untuk memulihkan jiwa supaya bisa merasakan ketenangan, kebahagiaan. Setiap tahun gue diberikan ujian yang berbeda - beda , mungkin agar gue bisa semakin mengerti diri gue sendiri dan semakin kuat.Sepanjang proses penyembuhan pun gue berusaha merekam dan membagikan pemikiran serta kisah gue  yang dituangkan dalam blog sampai cerita keorang orang terdekat gue . Belakangan gue seringkali memaparkan tentang self-love dan wellbeing agar apa yang gue alami bisa bermanfaat tidak hanya buat gue sendiri  tapi juga orang lain. Meskipun sudah banyak yang berubah dari gue di mana gue yang sekarang sudah bisa lebih tenang dalam menghadapi sesuatu, tetapi gue paham proses pencarian jati diri itu tidak pernah ada selesainya. Setiap tahun gue diberikan ujian yang berbeda-beda. Mungkin agar gue  bisa semakin mengerti diri gue sendiri dan semakin kuat. Proses perjalanan ini lengkap dengan ujiannya membuat gue amat bersyukur bisa melahirkan Via yang baru. Via yang bisa berterima kasih pada hal-hal sederhana yang kadang bukan melulu materi. Bersyukur pada semua yang gue punya hari ini terutama keluarga, sahabat dan teman teman yang luar biasa 
Lambat laun, dengan seringnya gue menyadari apa saja yang disyukuri dalam keseharian gue merasakan ketenangan dan bahagia.
Bahwasanya, bersyukur itu tidak mesti terpaku pada momen tertentu. Walaupun memang setiap orang punya caranya sendiri-sendiri untuk mendaraskan rasa syukur tersebut. Kalau gue pribadi —selain mengucap syukur lewat beribadah, gue berupaya untuk bersyukur setiap hari dengan menuliskan 5 hal yang aku syukuri di hari itu. Jika satu hari saja ada 5 hal yang aku syukuri berarti dalam seminggu ada 35 hal. Lalu, kalau dikumpulkan dalam satu tahun jadi banyak sekali dan inilah yang membuat gue menyadari bahwa banyak sekali yang bisa disyukuri dalam hidup. Sehingga gue sengaja membiarkan kebiasaan ini agar gue dapat lebih menghargai hidupku dari hal-hal sederhana. Sesederhana mengenakan pakaian atau sepatu yang nyaman. Sesederhana mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang membantuku sekecil apapun bantuannya. Dari kebiasaan ini gue belajar bagaimana memberikan apresiasi pada apapun termasuk ujian-ujian dalam hidup. gue menghargai keberadaannya adalah untuk mendewasakanku . Dulu gue pasti komplain jika diberikan masalah berkata, “Ya Tuhan kenapa sih aku dikasih cobaan ini?”. Tapi sekarang gue justru bisa berterima kasih padanya atas cobaan yang diberikan sebab gue tahu itu untuk kebaikan gue sendiri nantinya. Lambat laun, dengan seringnya gue menyadari apa saja yang disyukuri dalam keseharian gue merasakan ketenangan dan bahagia. Kita ini hidup cuma sekali. Apa yang kita dapatkan hari ini tidak datang begitu saja. Mengapa tidak memanfaatkan waktu yang ada untuk berterima kasih pada apa yang Tuhan dan semesta ini berikan?
Kita ini hidup cuma sekali. Apa yang kita dapatkan hari ini tidak datang begitu saja.
Kendati demikian, gue juga bukan manusia sempurna. Namanya manusia, terkadang pasti masih bisa khilaf apalagi kalau sedang menghadapi hambatan. Tidak bisa langsung bersyukur malah kesal atau terbawa situasi sampai tidak mengendalikan diri. Kala ini terjadi, gue biasanya akan mengatur napas dulu sebelum merespon pada situasi tersebut. Memberikan waktu dan ruang pada diri sendiri untuk observasi dan mengolah apa yang dirasakan. Lalu gue  mencoba menuliskan apa yang gue rasa dan fokus pada diri sendiri dulu. Kadang gejolaknya bisa reda dalam hitungan jam, bisa dalam satu hari bisa juga satu minggu. Dengan banyak bersyukur aku merasa bisa lebih cepat meredakan gejolak itu sebab kebiasaan ini mengajarkan diri untuk mengerti aspek-aspek lain dalam hidup termasuk bagaimana kita bisa menjadi seseorang yang welas asih dan mengutamakan kebaikan. Sejatinya untuk hidup tenang, damai dan bahagia tidak cukup hanya dengan bersyukur saja tapi juga harus diselaraskan dengan perilaku positif.
Sejatinya untuk hidup tenang, damai dan bahagia tidak cukup hanya dengan bersyukur saja tapi juga harus diselaraskan dengan perilaku positif.