Rabu, 16 Januari 2013

Keyakinan diUjung Tanduk

Perahu kertas..
belakangan ini gue selalu dengerin lagu ‘Perahu Kertas’ dan mencoba meresapi setiap lirik..

“dan ku bisa dengan radarku menemukanmu”

gue terpaku sama 1 lirik diatas. RADAR!
sadar gak sih kalo kita sebagai manusia diberkahi RADAR kasat mata oleh Pencipta. keberadaan radar itu gak nyata, tapi maya. bisa kita gunakan kapanpun. radar yang gue punya sangat berfungsi dengan baik untuk mencari teman. iya, teman. selama ini gue sudah mengenal puluhan hingga ratusan manusia dengan segala keunikannya. beberapa dari mereka memiliki kesamaan watak dalam kemasan berbeda. sebenernya dalm pencarian teman, kita sangat membutuhkan radar dengan sinyal yang kuat. namun tidak jarang radar dengan sinyal lemah tersebut mempertemukan gue dengan teman. apa sih gunanya teman? buanyak! gue adalah tipikal orang yang mudah memposisikan diri dengan lingkungan baru termasuk sksd sama teman baru. mungkin bagi banyak orang ini adalah kelebihan, namun kadang gue merasa ini simalakama. rasa kepedulian yang tinggi justru berubah menjadi boomerang untuk gue. malaikat tanpa sayap berubah menjadi malaikat pencabut nyawa.

kenapa? apa yang terjadi antara gue dengan teman kecil gue ?

sekarang gue merasa ada kerusakan dalam radar ini. beberapa waktu belakangan ini gue makin merasakan apa yang namanya kehilangan. ibarat pasir, mungkin tangan gue terlalu menggenggam erat hingga akhirnya pasir itu jatuh perlahan sampai habis. gue terlalu peduli, tanpa peduli diri sendiri. pada kenyataannya, sesuatu yang gue pedulikan itu perlahan tapi pasti menghilang tanpa bekas. hilang tertiup angin. fyuhh…
keyakinan yang gue tanamkan seketika musnah. keyakinan diujung tanduk. entah apa yang harus gue yakini lagi. entah apa yang harus gue pertahankan lagi. saat keadaan tidak lagi sesuai dengan yang seharusnya, itulah momen gue harus mencari keadaan baru. jika ini memang kesalahan gue, waktu telah memberi hukuman. gue pernah denger 1 quote dari sebuah film. quote ini bener-bener touchy dan memperkuat gue untuk going the distance.

“Cinta itu harus berani ditingal dan meninggalkan”

Denger quote ini, kadar kebodohan gue sedikit berkurang hehe.
gue menyimpulkan beberapa hal mengenai keyakinan dan teman. kita perlu menjadi semut untuk merasakan bagaimana kerasnya berjuang untuk hidup dengan kondisi fisik kecil. kita perlu terluka untuk mengerti cara menghindari melukai orang lain. kita perlu menjadi teman untuk mengenal kapasitas diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar