Rabu, 19 Desember 2012

Untuk kamu yang terindah


Okeee, waktunya gue beralay ria
Bersama para pembaca setia gue (Ceilaahh)
Sekarang gue mau curcol
Tapi maklum darah puitisnya gak mau ketinggalan
Jadi silahkan baca haha

Saat pertama menanam pohon itu
Aku sangat bahagia
Kusemai
Kupupuk
Kusiram
Agar dia tak layu
Dan itu berlangsung lambat laun
Memang mengasyikkan sekali saat itu
Akhirnyapun dia tumbuh menjadi lebih besar
Dan hatiku pun tak mengira luar biasa rasanya
Namun,
Tak beberapa lama kemudian
Kelampun datang 
Angin meniupnya
Api membakarnya
Air menghanyutkannya
Dan tanah
Menguburnya dalam - dalam
Hati siapa tak pedih
Kala seseorang merawatnya dalam - dalam dengan hati dan perasaan
Pohon yang ia inginkan menjadi yang terbaik
Dan yang ia bangga - banggakan berbuah lebat
Dan kini hanya menjadi seonggok tanah berdebu
Penuh bekas
Bekas kenangan indah saat menanam pohon tersebut
Namun mental tetap berkuat hati untuk menahan
Menahan segala sesuatu yang telah tiada
Yang tinggal sejarah
Sejarah yang tidak dapat dilupakan
Memang butuh waktu untuk itu
Namun aku
Aku hanya menggigit ibu jariku
Saat semua itu terjadi
Sakit?
Sekali!
Namun apa daya
Nasi sudah jadi bubur
Pohon menjadi sejarah
Sejarah indah
Indah sekali
Sehingga tidak ingin diingat kembali
Tetapi
Tak lama kemudian
Akar - akar dari pohon tersebut masih ada
Dan kini mulai tumbuh lagi
Menjadi suatu generasi yang baru
Namun pohon itu tidak seperti yang dulu
Dia lupa dengan aku
Padahal aku sangat senang sekali
Saat melihatnya
Mungkin karena benar saat itu
Aku telah berusaha melupakannya
Dan semoga
Pohon tersebut tumbuh
Berbuah lebat
Berbunga indah
Dan berdaun rindang
Tanpa aku yang merawatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar